Share

Part 49. Tangisan Mas Aksa.

POV. Luna

Hampir setiap malam, kami melakukan itu. Mas Aksa sepertinya sudah sangat berharap ingin memiliki anak. Dia memperlakukan aku dengan lebih baik lagi. Dia memanjakan aku dengan lebih sempurna. Dia melayaniku, hingga aku hilang trauma.

"Mas, bagaimana jika nantinya kita tidak kunjung memiliki anak? Sepertinya kamu sudah sangat menginginkannya?" ucapku, setelah kami baru saja selesai memadu kasih.

"Tidak apa-apa, aku akan sabar menunggunya. Kita akan berusaha bersama-sama," jawabnya terdengar begitu manis.

"Kalau misalnya kita sudah berusaha, dan ternyata memang aku dinyatakan tidak subur, dan tidak bisa memberimu anak, apakah kamu akan pergi meninggalkan aku, dan menikahi perempuan lain, yang bisa memberimu anak? Seperti yang ada di cerita-cerita itu?" tanyaku lagi.

Jujur, aku merasa khawatir. Teman-temanku yang lain, yang baru dua bulan menikah, bahkan sudah pamer tespek garis dua. Sedangkan aku, dua tahun menikah, belum ada tanda apa-apa.

Mas Aksa menatapku lama. Diraihnya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status