Share

Part 41A

Kain Basahan Basah di Kamar Mandi

Part 42: Ketahuan Kedoknya

Aku terpaksa memukul punggung Lala dengan sepatu high heels membabi buta. Lala meringis kesakitan lalu ambruk ke lantai.

"Ke-kenapa kamu melakukan itu?" tanya Arlan kikuk.

Arlan sepertinya tidak terima kalau aku memukul Lala.

"Kamu lebih mementingkan dia daripada nyawamu?!" umpatku kesal.

Padahal, aku sudah baik menyelamatkan nyawanya dari amukan seekor serigala yang siap memangsa. Begitu pula pertanyaannya kepadaku.

"Bu-bukan seperti itu juga solusinya. Kalau dia mati, apa kamu sudah bersedia menerima segala konsekuensinya?" tanya Arlan kepadaku.

"Sudahlah! Nggak usah kamu banyak tanya. Sing penting kamu sudah selamat. Ayo segera bawa dia ke rumah sakit!"

Aku melangkah menghampiri Bu Aisyah. Dia masih saja trauma melihat kejadian yang ada di depan mata kepalanya sendiri. Seumur hidupnya, baru kali ini dia melihat adegan seperti itu.

"Nesya ...!" panggil Arlan.

Aku menoleh ke asal suara itu.

"Ki-kita bawa dia pakai apa? Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status