Share

Part 42A

Kain Basahan Basah di Kamar Mandi

Part 43: Benar atau Tidak, Hamil

"Ternyata kamu sangat licik, lebih licik dari kancil."

Aku sengaja menyindirnya agar merasa dipojokkan.

"Ma-maksud kamu apa?!" seru Lala.

Walaupun kondisinya lemah, masih saja dia bisa mengamuk.

"Kamu sengaja berbohong 'kan demi menikahi Rusly, mantan suamiku!"

"Bohong apaan?!"

Lala pura-pura tidak tahu. Aku langsung tersulut emosi mendengar jawabannya.

"Kamu bukan hamil 'kan?!" bentakku dengan sorot mata tajam.

Aku sengaja menatap kedua bola matanya dengan tatapan tajam.

"Aku memang hamil kok! Kenapa kamu bilang seperti itu?"

"Kalau kamu memang hamil, silahkan minum susu ini agar janin di dalam rahimmu tumbuh sehat!"

Lala panik, dia membuang pandangannya ke sembarang arah. Aku sudah menduga dia pasti tidak mau meminumnya.

"Silahkan diminum?!" paksaku.

Aku memaksa dengan tragis. Aku tidak peduli dengan keadaanya yang ada. Air susu itu sebagian tumpah sebagian dia minum. Sesekali dia tersedak lalu mencoba menghindar.

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status