Share

18. Malam panjang penuh kenikmatan

Nama id pemanggil di ponsel Liam adalah Alesya. Ya, dia mencoba menghubungi Liam karena Edo mengirim pesan jika Liam dalam bahaya. Alesya tak dapat berfikir secara jernih mengingat betapa dia mencintai Liam, dia takut sekali.

"Mengapa Liam tak bisa dihubungi?" guman Alesya.

"Ada apa Alesya?" tanya Zidan mendekat. Dia tadi melihat Alesya sudah tertidur pulas namun mengapa dia bangun saat ini?

Alesya tak menanggapi, sibuk dengan gawainya. Terus berdoa untuk keselamatan Liam, bahkan air mata sudah jatuh membasahi pipi dari tadi. Hal itu sukses membuat Zidan cemburu. Mendekati Alesya dan memegang pundaknya. "Ale, dengarkan aku dulu."

"Tidak, Zidan. Liam dalam bahaya, dia tak angkat panggilanku. Bahkan sekarang sudah tak terhubung panggilannya. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?"

"Dengar Ale, Liam tidak pernah peduli padamu. Jadi kamu juga jangan peduli padanya. Jangan pikirkan Liam lagi. Fokuslah pada janin yang kamu kandung saja. Mengingat Liam semakin membuatmu sakit, mengerti!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status