Share

72. Sebuah Kebohongan

Pov Rian

"Aku ingin bicara dengan Syaina."

"Syaina sedang masuk ke rumah, tas nya ketinggalan."

Deg.

Dada ini semakin dalam tertusuk. Apa yang sedang mereka lakukan berdua?

"Ponsel Syaina kenapa ada padamu?"

"Dia meninggalkan ponsel dalam mobilku. Kebetulan aku melihat ada panggilan dari nomor tanpa nama di layar ponselnya, yasudah langsung saja aku angkat."

"Tanpa nama?" tanyaku memperjelas.

"Iya, dilayar hanya muncul nomor tanpa nama. Kupikir itu pasien. Maaf, apa ada yang bisa kusampaikan pada Syaina?"

Aku membuang napas berat.

"Tidak ada, aku hanya ingin bicara dengan anakku."

"Dia tidak ada di rumah, sedang mengikuti English Course."

Entah kenapa ada yang semakin menyesakkan dada tatkala pada kenyataan, sekarang Hakim lebih tahu segala hal tentang Aa dan mantan istriku. Kucoba untuk menguatkan hati.

"Oke, nanti aku akan menghubunginya kembali."

"Baik."

Ponsel di tangan kuletakkan kembali ke atas nakas. Harusnya aku tak cemburu apalagi marah, bukankah Syaina telah lepas massa idda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status