Share

Bab 151

Bab 151

"Mang, saya menyukai dia tanpa syarat. Saya melihatnya sebagai seorang wanita, bukan seseorang yang pernah gagal dalam hal pernikahan."

Tatang tersenyum tipis ketika mendengar jawaban dari majikannya.

"Kalau Pak Handi memang sudah yakin, kami juga pasti akan mendukung. Tapi, kenapa tadi kelihatannya sedih, Pak?"

Handi diam sejenak. Mau tak mau dia juga harus menjelaskan situasi yang tengah membuatnya dilema.

"Mang, saya pagi tadi sempat mendengar hal yang kurang mengenakkan."

Perlahan tapi pasti, pria itu mulai menceritakan segala hal yang tempat terjadi dan membuatnya menjadi bimbang. Tatang mengemudikan mobilnya kembali ketika lampu telah berubah menjadi hijau dan mengangguk-anggukkan kepalanya perlahan ketika mendengar penjelasan dari majikannya.

"Jadi itu alasannya, Pak?"

"Benar, Mang. Saya sendiri bingung harus bagaimana sekarang. Maju tapi terkesan memaksa. Saya tidak ingin membuatnya menjadi risih," cicit Handi.

Bagaimanapun juga, Handi tak ingin memaksakan perasaannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu yg g peka Siti pk Handy dh perhatian sama putri dn juga kmu .tapi yg kaya terlalu menjaga diri dn minder g percaya diri .klo emang suka y perhstian juga dong k pk Handy ...
goodnovel comment avatar
Wagirin
Ragu2 adalah satu penyakit hati yg hrs di buang jauh2.. Ragu2 di ibaratkan seekor kura2.. lihatlah kura2.. Begitu hati2nya dia, menjulurkan kepalanya..beberapa saat dia kira aman, mulailah dia bergerak maju pelan..begitu ada suara gesekan daun kering tertiup angin, diapun cepat2 memasukkan kepalanya
goodnovel comment avatar
Gendhis Respati
aduh siti peka dikit donk ti.....bikin yg baca gemes juga heheh semangat mbak author kita tunggu updatenya ya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status