Share

Part 44. Perempuan Berpakaian Minim

Laura menoleh ke sumber suara. Seorang wanita paruh baya sudah berdiri di dekat sofa panjang. Siapa lagi kalau bukan mertuanya.

"Apa maksud mama?"

Wati mencebik. "Masa kamu belum juga ngerti maksud saya gimana?"

"Ya, memang aku nggak ngerti. Coba mama jelasin!" Laura kelihatan heran dan bingung.

"Entahlah, Lau. Mama rasa kamu sudah cukup pintar dan paham. Kalau kamu tidak mau kehilangan Bram, rubah sikapmu sebelum semuanya terlambat!" ucap Wati kemudian berlalu dari pandangan Laura.

Mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut mertuanya itu, semakin membuat Laura membenci.

"Sepertinya ada yang janggal. Lihat saja, jika aku berhasil membuktikan feelingku. Kau si tua bangka, akan terima pembalasan dariku!" geram Laura dalam hatinya.

Dia memilih bertolak ke kamar daripada terus melihat wajah mertuanya yang sama sekali tidak enak dipandang.

"Sebentar, apa jangan-jangan …." Laura tak henti menduga-duga dalam hatinya.

[Mbak, kapan selesainya urusan perceraian kalian di pengadilan? Bisa dip
Dwi Nella Mustika

Readers ... makasih ya udah ikutin kisah Ratna sampai sejauh ini. semoga selalu diberkahi dan dimudahkan rezekinya đŸ˜‡

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status