Share

Bab 5

Bab 5

Grace tertawa karena imajinasi Mia yang liar. "Kamu mungkin terlalu banyak membaca novel. Aku hanya asal menemukan seseorang. Dia tidak ada hubungan dengan Keluarga Hayes, satu-satunya hubungan yang dia miliki adalah dia bekerja di perusahaan Hayes."

"Ah," ujar Mia dengan ekspresi kecewa. "Berarti dia masih bawahan Ethan, ya? Jadi, apakah ini berarti Ethan bisa lebih mudah menganggumu nantinya?"

Wajah Grace langsung suram, "Seharusnya … tidak. Karena ada Kakek Owen, selain itu, aku juga sudah menikah sekarang. Jadi, Ethan seharusnya tidak akan mencari masalah denganku.”

Mia merasa sedikit lega, tetapi saat memikirkan tindakan konyol Ethan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak membela sahabatnya. "Menurutku, seharusnya kamu menghajarnya saat itu. Apakah dia tidak menyadari seberapa keinginanmu untuk menikah dengannya ….”

Grace menyela dengan lembut, "Itu sudah berlalu, Mia. Di masa depan, Ethan dan aku akan menjalani hidup kami masing-masing, tidak ada keterkaitan lagi.”

"Bagaimana dengan pertunangan kalian ….” Mia bertanya dengan khawatir. "Kakek Owen belum tahu, ‘kan? Kalau orang tua itu tahu, pasti beliau akan sangat sedih."

Grace merasa kegelisahan kembali muncul di hatinya, menggantikan perasaan lega yang baru saja dia rasakan.

Berbicara tentang Kakek Owen, kakek Ethan, perasaan bersalah memenuhi hati Grace.

Pertunangan dengan Ethan sepenuhnya adalah keputusan Kakek Owen sendiri. Setelah jatuhnya Keluarga Johnson, banyak yang berharap Kakek Owen akan mencabut pertunangan tersebut dan menertawakan Grace.

Namun, Kakek Owen tidak hanya mempertahankan pertunangan itu, melainkan juga berkali-kali menyatakan di depan umum bahwa dia hanya akan mengakui Grace sebagai satu-satunya menantu perempuan.

Akibatnya, Kakek Owen dan cucunya sering kali berselisih pendapat karena Grace.

Sekarang, dengan situasi seperti ini, Grace merasa satu-satunya orang yang harus dia meminta maaf adalah Kakek Owen.

“Aku … akan memberi tahu Kakek malam ini,” ujar Grace.

Lebih baik Grace memberitahunya Kakek Owen langsung daripada beliau mendengarnya dari orang lain.

Mia bertanya dengan nada khawatir, “Apakah kamu butuh aku menemanimu?”

“Tidak perlu,” jawab Grace dengan tersenyum. “Kakek sangat menyayangiku. Beliau tidak akan berlaku kasar padaku.”

Di Hotel Mercury.

Di dalam ruangan merah dan megah, Kakek Owen, yang merupakan sosok dengan kekuasaan tertinggi dalam Keluarga Hayes, duduk di kursi utama. Dia tersenyum memandangi Samuel yang duduk di hadapannya, kemudian menghela napas dan berkata, “Kamu memang benar anak yang dibesarkan kakakku. Meskipun lebih muda 10 tahun dari Tom, keputusanmu jauh lebih matang daripadanya. Dia tidak bisa menyamaimu.”

Yang duduk di samping Kakek Owen adalah Tom Hayes, ayah dari Ethan.

Meskipun memiliki perut buncit, jejak ketampanannya di masa muda masih terpancar dari wajahnya.

“Ayah benar,” kata Tom sambil menyambut pujian itu. “Keputusan Samuel untuk meninggalkan pekerjaannya di luar negeri dan kembali dengan cepat sudah membuat dirinya berbeda dari banyak orang.”

Samuel tetap tenang meskipun mendapat pujian. Dia melambaikan tangannya dengan anggun dan berkata, “Terima kasih atas pujiannya, Paman Owen dan Kak Tom. Selama beberapa tahun terakhir, perkembangan di Baloi sangat cepat dan aku melihat peluang bisnis di sini, jadi aku memutuskan untuk kembali.”

Kakek Owen mengangguk dengan sedikit rasa penyesalan, “Sayangnya, kali ini ayahmu tidak ikut kembali bersamamu. Kalau tidak, akhirnya aku bisa bertemu dengan saudaraku lagi.”

Samuel menjawab dengan tenang, “Untungnya, dia tidak ikut kembali, Paman Owen. Kalau tidak, kamu mungkin tidak akan melihat kami.”

Kakek Owen mengernyitkan keningnya dan bertanya, “Apa maksudmu?”

“Kami mengalami kecelakaan di bandara,” balas Samuel.

“Apa?” tanya Kakek Owen dengan khawatir. “Apakah kamu terluka?” tambahnya dengan cepat.

“Tidak,” jawab Samuel singkat.

“Syukurlah,” ujar Kakek Owen dengan lega. Lalu, dia bertanya dengan penuh perhatian, “Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Ada dua mobil yang bertabrakan. Kedua pengemudi mobil tersebut tewas,” ungkap Samuel.

“Jadi, kamu mencurigai bahwa itu bukan kecelakaan, tapi disengaja?” Kakek Owen, yang sudah berpengalaman, segera menangkap intinya.

Samuel terus fokus pada reaksi Kakek Owen, memastikan bahwa beliau benar-benar tidak mengetahui kejadian tersebut. Lalu dia berkata, “Ya, itulah sebabnya aku ingin memohon bantuanmu, Paman Owen.”

“Kenapa harus bilang memohon?” balas Kakek Owen. “Aku dan ayahmu adalah saudara kandung. Bahkan tanpa permintaanmu, aku tetap selalu bersedia membantumu mengungkapkan kebenarannya.”

“Terima kasih, Paman Tom. Tapi, kamu tidak perlu repot,” kata Samuel dengan tegas, namun sopan. “Aku akan menyelidiki ini sendiri. Hanya sedikit orang yang rencanaku untuk kembali ke negara ini. Aku yakin aku akan segera mendapatkan jawaban. Hanya saja aku berharap Paman Tom bisa menjaga kerahasiaan atas kepulanganku untuk sementara waktu.”

Kakek Owen bertanya dengan nada serius, “Apakah kamu mencurigai keluarga-keluarga besar terlibat dalam kejadian ini?”

Ketika kembali ke negara ini, Samuel hanya memberi tahu tiga keluarga besar lainnya.

Samuel menggenggam jari-jarinya dengan lembut di atas meja tanpa menjawab pertanyaan Kakek Owen.

Kemudian, dia berkata dengan tegas, “Paman Owen, aku sangat mengharapkan bantuanmu.”

Kakek Owen agak ragu sejenak, lalu dengan ramah memecahkan ketegangan yang ada di meja makan dengan berkata, “Tentu saja.”

Setelah itu, dia beralih ke arah Tom yang duduk di sebelahnya untuk mengalihkan pembicaraan. “Di mana Ethan? Kenapa dia belum datang?”

Tom menjawab, “Sepertinya dia terlambat karena pekerjaan. Kalau tidak, dia pasti sudah di sini. Dia selalu berbicara tentang ingin bertemu dengan Samuel.”

“Ya,” ujar Kakek owen sambil tersenyum. “Setelah beberapa kali bertemu denganmu di luar negeri, Ethan benar-benar terkesan padamu. Aku melihatnya tumbuh besar, tapi aku belum pernah melihatnya mengagumi seseorang seperti ini.”

Samuel tersenyum lebar, sementara pikirannya melayang kepada Grace.

Ethan?

Bukankah nama tunangan Grace juga Ethan?

Kehadirannya di sini adalah sebuah kebetulan yang sepertinya mustahil terjadi.

“Samuel ….” Tom tiba-tiba melambaikan tangan ke arah Samuel.

Samuel dengan tenang mengalihkan perhatiannya dan menatap Tom.

Tom bertanya dengan nada bercanda, “Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu terlihat seperti tenggelam dalam pikiranmu.”

Samuel merasa terkejut.

Sulit baginya untuk kehilangan konsentrasi seperti ini. Sekarang, pikirannya terganggu gara-gara wanita itu ….

“Ayahku tadi bertanya apakah kamu sudah menikah,” tanya Tom.

Dengan wajah serius, Samuel menjawab, “Iya.”

Kakek Owen langsung tertarik dengan jawaban itu dan bertanya, “Kapan kamu menikah? Sebelum kamu pulang dari luar negeri, ayahmu meneleponku dan memintaku untuk mencarikanmu calon pasangan. Bagaimana bisa kamu menikah begitu cepat?”

Ternyata.

Samuel menjawab dengan tenang. “Kami bertemu beberapa hari yang lalu dan jatuh cinta pada pandangan pertama, lalu kami memutuskan untuk menikah. Tapi, karena semuanya terjadi begitu cepat, kami belum memberi tahu siapa pun.”

Kakek Owen berkata dengan sedikit kesal, “Ini benar-benar disayangkan.” Dia mengambil sebuah foto dari saku dan menunjukkannya pada Samuel. “Sebenarnya, aku sudah menemukan calon yang sempurna untukmu. Tapi, siapa sangka kamu akan menikah begitu cepat. Sangat disayangkan, kalau saja Ethan bisa secepatmu, aku tidak akan khawatir.”

Berpikir tentang pernikahan Ethan dan Grace, Kakek Owen menghela napas dengan sedih.

Dia benar-benar tidak bisa memahami mengapa Ethan tidak melihat potensi dalam wanita yang cerdas dan berpendidikan seperti Grace.

“Tuan Owen,” seorang kepala pelayan memasuki ruangan dengan membawa ponsel di tangan dan berbicara dengan suara yang hanya bisa didengar Kakek Owen, “Ada panggilan dari Nona Grace.”

Saat Kakek Owen mendengar bahwa itu adalah panggilan dari Grace, dia langsung tersenyum bahagia, mengambil ponsel itu dan berkata dengan ramah, “Gracy, kenapa tiba-tiba menelepon Kakek?”

“Oh, ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan denganku? Baiklah, datanglah ke sini. Aku sekarang ada di Hotel Mercury. Ya, aku akan mengirim seseorang untuk menjemputmu.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status