Share

Bab 6

Setengah jam kemudian, Grace masuk ke dalam mobil yang sudah dipesan oleh Kakek Owen dan menuju ke Hotel Mercury.

Ketika Grace sampai di depan pintu kamar VVIP, ada seorang pelayan memberi tahu Grace kalau malam ini ada perjamuan keluarga.

"Ethan juga hadir?" tanya Grace. Grace sama sekali tidak ingin berjumpa dengan Ethan.

Pelayan yang salah paham berkata sambil tersenyum, "Jangan khawatir, Nona Grace. Tuan Ethan akan segera tiba."

Grace, "…"

Apakah sudah terlambat kalau pergi sekarang?

Pintu yang berada di belakang Grace pun terbuka.

Grace tidak dapat mengundurkan diri lagi, langsung menyapa, "Kakek."

"Hai!" Ketika Kakek Owen melihat Grace, Kakek Owen tersenyum sangat lebar, "Gracy sudah sampai. Ayo, duduk di sebelah kakek."

Grace pun duduk di sebelah Kakek Owen.

Setelah duduk, Grace menyadari kalau semua orang belum mulai menyantap makanan.

Grace menerka kalau mereka sedang menunggu kehadiran tamu penting.

Seolah-olah dapat membaca pikiran Grace, Kakek Owen berkata sambil tersenyum, "Perjamuan malam ini diadakan untuk menyambut kembalinya pamannya Ethan."

Meskipun Samuel meminta untuk merahasiakan kepulangannya, Kakek Owen sangat memercayai Grace.

Kakek Owen yakin kalau Grace tidak akan membocorkannya.

Grace terdiam beberapa saat, kemudian dia teringat sesuatu.

Kakek Owen juga memiliki kakak laki-laki yang pindah ke luar negeri ketika masih muda dan memulai bisnisnya sendiri di sana. Dengar-dengar, anak dari kakak laki-lakinya itu bahkan lebih hebat lagi. Setelah diambil alih oleh anak itu, dia dapat menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan terbesar di Anrika hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.

Hanya saja, anak itu terlalu rendah hati dan tidak pernah tampil di depan media.

Grace sangat penasaran, ingin melihat sosok yang legendaris itu pada malam ini.

Tak lama kemudian, pintu terbuka lagi.

Grace menoleh dengan penuh semangat.

Melihat orang yang tiba membuat tatapan Grace menjadi dingin.

Senyuman di wajah Ethan juga membeku, lalu memandang Grace dengan jijik, "Kenapa kamu ada di sini!"

Grace menyembunyikan kebencian pada Ethan dan berkata dengan wajah datar, "Tentu saja untuk melihat kakek."

Ethan pun menyeringai.

Pasti Grace datang untuk mengadu!

Ethan paling kesal dengan wanita yang tidak bisa apa-apa selain mengambil hati orang tua seperti ini!

Ethan tidak menggubrisnya, lalu melihat sekeliling dan bertanya, "Di mana paman?"

"Dia keluar untuk menerima telepon." Tatapan Kakek Owen menuju pada Ethan dan Grace, lalu bertanya, "Ethan, pamanmu saja sudah menikah, bukan kamu seharusnya …."

Jantung Grace berdetak kencang, dia pun mencengkeram ujung bajunya dengan erat.

"Kakek …."

Suara Ethan pun menutupi suara Grace, "Semuanya tergantung pada kakek saja."

Grace tertegun. Sebelumnya, ketika Kakek Owen mengungkit pernikahan, Ethan selalu menentangnya.

Demi mendapatkan ginjal Grace, bahkan Ethan mampu memperalat kakeknya sendiri.

Kepalan tangan Grace yang berada di bawah meja pun mengeras.

Kakek Owen dan Tom tidak dapat menahan senyuman bahagianya. Ini pertama kalinya Ethan menyetujui. Mereka berdua seperti takut kalau Ethan akan menyesalinya, dengan buru-buru bertanya pada Grace, "Gracy, bagaimana denganmu?"

Grace menarik napas dalam-dalam dan segera menenangkan dirinya.

Ethan sudah lebih dulu berbuat kejam, jadi jangan salahkan Grace kalau tidak setia.

Grace menundukkan kepalanya dan berkata dengan malu-malu, "Kakek, aku … tidak keberatan …."

Suara tawa Kakek Owen terdengar di dalam ruangan, "Baiklah, aku akan menyuruh seseorang untuk mengaturnya setelah aku pulang nanti."

Ethan melirik Grace dan menebak kalau hati Grace pasti sedang merasa sangat bahagia.

Rasa jijiknya pada Grace semakin kuat.

Namun, pada saat ini, Grace tiba-tiba berbicara dengan ragu-ragu, "Kakek, aku … masih ingin mengatakan sesuatu."

Semua orang menatap Grace.

Grace menggigit bibirnya, seolah sedang membuat keputusan yang sangat sulit, "Kita sudah sepakat untuk menikah, kalau begitu … bisakah Kak Ethan urusi hubungannya dengan wanita-wanita yang lain?"

Setelah selesai berbicara, Grace buru-buru menambahkan, "Aku tidak bermaksud jahat. Asalkan mampu, seorang pria bisa memiliki banyak istri ataupun selir. Hanya saja, aku tidak ingin rumah tangga kami kacau setelah menikah nanti."

Begitu ucapan itu dilontarkan, suasana menjadi sunyi.

Wajah tampan Ethan pun memerah.

Ethan hanya memiliki satu wanita, yaitu Lily. Namun, Grace berkata seakan-akan kisah cinta Ethan sungguh berantakan.

Kakek sangat membenci anak muda yang bersikap seperti buaya darat.

Grace pasti sengaja melakukannya!

Ethan pun memelototi Grace, "Memangnya kamu ada bukti?"

Ethan dan Lily selalu berhati-hati. Mereka sudah menjalin hubungan selama tiga tahun dan tidak ada orang yang menyadarinya.

Grace mengedipkan matanya, lalu mulai berbicara sambil terisak-isak, "Awalnya aku juga tidak percaya, sampai aku melihat videonya. Kak Ethan, aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu memiliki begitu banyak wanita di luar sana."

Ethan menyeringai, wanita ini sungguh menjiwai sandiwaranya.

"Kalau kamu ada bukti, tunjukkan keluar!"

Grace menangis lebih keras lagi, "Kak Ethan, aku sudah menghapus video itu setelah menontonnya. Lagi pula, kalau aku menyimpan video itu, itu hanya akan menyakiti hatiku saja."

Setelah itu, Grace menyeka air matanya dan bersikap tegar, lalu tersenyum, "Kak Ethan, jalani hidupmu dengan baik. Aku tidak akan pernah mengungkit masalah ini lagi kedepannya!"

Wajah Ethan menjadi sangat kesal.

Ethan sudah terjebak.

Grace tidak memiliki video itu sama sekali.

Namun, Grace tahu kalau Kakek Owen akan memercayainya. Meskipun tidak ada bukti, Kakek Owen pasti akan tetap percaya pada Grace.

Ternyata benar.

Begitu Kakek Owen mendengarnya, dia sangat marah, lalu mengangkat tongkatnya dan memukul punggung Ethan dengan sangat kuat, "Dasar bajingan! Bagaimana bisa Keluarga Hayes yang terpandang dan sudah berdiri selama ratusan tahun menghasilkan sampah sepertimu!"

Tongkat Kakek Owen sangat berkualitas. Tongkat itu tidak mengeluarkan suara ketika memukul, tetapi rasa sakitnya tidak main-main.

Punggung Ethan langsung memerah karena terluka.

Ethan tampak kesakitan dan hampir terjatuh.

Kalau Grace yang dulu melihat kejadian ini, pasti akan merasa kasihan. Namun sekarang, Grace merasa kalau Ethan pantas menerima semua ini.

Grace mengangat kepalanya dan menatap pada mata Ethan yang sangat marah.

Grace pun mulai tersenyum licik. Ketika Ethan masih merasa marah, Grace meraih tangan Kakek Owen dengan lembut, "Kakek, jangan marah. Semua ini salahku, seharusnya aku tidak boleh mengatakan semua ini."

Kakek Owen meletakkan tongkatnya dengan terengah-engah dan berkata, "Lihat dirimu! Perhatikan Grace baik-baik, dia begitu lapang dada! Cepat pulang dan urus semua hubunganmu yang berantakan itu atau aku tak akan mengampunimu!"

Seumur hidup, ini pertama kalinya Ethan dikalahkan. Ethan dikalahkan oleh wanita yang paling dia benci. Ethan sangat murka, tetapi dia hanya bisa menundukkan kepalanya, "Kakek, maafkan aku."

Semua orang tahu betapa sayangnya Kakek Owen pada Grace.

Ethan masih belum menjadi pewaris sah, jadi dia hanya bisa menahan emosinya.

Amarah Kakek Owen pun reda, "Kamu harus menjalani hidupmu dengan baik bersama Grace kedepannya, paham?"

Ethan melihat senyuman di mata Grace dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Hati Ethan terasa sangat dingin.

Tunggu saja!

Grace, setelah kita menikah, aku akan mengajarimu apa itu penderitaan, sampai kamu merasa lebih baik mati saja.

Grace tersenyum dengan tenang menghadapi tatapan Ethan yang dingin.

Grace selalu mengalah, tetapi Ethan selalu menindasnya.

Dengan demikian, lebih baik Grace memberi pelajaran pada Ethan semampunya.

Ingin memaksa Grace menikahinya?

Kalau begitu, mari kita lihat siapa yang lebih hebat!

Melihat suasanya sudah kembali tenang, Tom segera berkata, "Ethan, pamanmu masih belum kembali. Cepat keluar dan cari dia, jangan-jangan pamanmu sudah tersesat."

Ethan tidak ingin tinggal lebih lama lagi, jadi dia mengikuti arahan dan berkata, "Kakek, aku akan pergi mencari pamanku."

Kakek Owen melambaikan tangannya.

Bagaimanapun juga, Ethan merupakan cucunya.

Melihat Ethan akhirnya setuju untuk menikah, Kakek Owen tidak ingin berdebat dengan Ethan.

Asalkan Ethan mau menjalani hidupnya dengan baik mulai dari sekarang.

Setelah melihat situasi ini, Grace pun berdiri, "Kakek, aku mau pergi ke kamar kecil."

Grace ingin keluar untuk mencari udara segar.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status