Share

Bab 446

Seolah-olah tidak mendengar Alya, Rizki tidak hanya tidak melepaskan, dia malah menunduk dan mendekatkan tubuhnya pada Alya.

Pada akhirnya, tidak ada lagi jarak di antara tubuh mereka.

Suara Rizki terdengar mencemooh.

"Apa? Irfan membiarkanmu bermain dengan pria lain seperti ini? Tampaknya dia nggak begitu memikirkanmu juga."

Mendengar ini, Alya mengerutkan keningnya.

"Bagaimana dia memikirkanku bukanlah urusanmu."

Sambil berbicara, Alya pun memberontak lagi.

Dengan tubuh mereka yang saling menempel dan baju mereka yang tipis, saat dia memberontak, Rizki dapat dengan jelas merasakan lekukan tubuh Alya bergesekan dengannya.

Raut wajah Rizki berubah, tiba-tiba dia mengencangkan pegangannya pada pergelangan tangan Alya.

Ketika tengah memberontak, Alya merasakan sesuatu. Ekspresinya seketika membeku, dia pun mendadak berhenti bergerak.

Ada yang terasa tidak beres.

Beberapa detik kemudian, pipi putih Alya memerah. Sambil memelototi orang di depannya, dia menggertakkan giginya dan berkata, "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status