Share

Bab 495

Memang.

Alya tidak bisa membantah poin ini.

Jadi, dia pun teringat akan seseorang yang saat ini masih berbaring di rumah sakit.

Akan tetapi, pikiran tersebut segera disingkirkan oleh Alya.

Dia tidak boleh memikirkannya lagi. Setelah bertahan 5 tahun dan kembali ke negara ini, pikirannya tidak boleh dikacaukan oleh pria itu

Dia harus mengikuti jalannya sendiri.

Ponselnya tiba-tiba berbunyi, Alya pun mengeluarkannya dan mengecek.

"Ini Felix."

"Pak Felix? Kenapa dia meneleponmu? Jangan bilang dia juga ingin ...."

"Sepertinya nggak, biar kuangkat dulu."

Angga mengangguk dan keluar dari kantor tersebut.

"Pak Felix?"

Sejak meninggalkan Perusahaan Darmawan pada hari itu, Alya belum berbicara dengan pria itu lagi. Setelah mengetahui bahwa pria itu tidak akan berinvestasi di perusahaannya, Alya merasa dia tidak perlu membuang-buang waktu lagi. Akan tetapi, bila Alya ingin mengembangkan perusahaannya di Kota juwana, maka dia juga tidak mau menjadi musuh Felix.

"Nona Alya, bagaimana perusahaanmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status