Share

Bab 497

Cahya yang sedang memikirkan sesuatu, tidak menyadari apa pun yang aneh dari Alya.

Merasakan bahwa langkah kaki Alya telah berhenti, dia pun juga berhenti. Kemudian, dia menjelaskan, "Maksudku, sebelum neneknya meninggal, kondisi Pak Rizki sebenarnya masih lebih baik. Meskipun dia minum-minum, tiap kali dia akan menemui neneknya, dia akan mengendalikan dirinya untuk beberapa waktu dan nggak minum, supaya neneknya nggak mencium bau alkohol darinya. Tapi sejak neneknya meninggal, nggak ada lagi yang bisa menahan Pak Rizki."

Cahya sudah mengucapkan begitu banyak kata.

Akan tetapi, Alya hanya bisa melihat bibir pria itu bergerak. Dia tidak bisa mendengar satu kata pun di telinganya.

Seketika, Alya tidak bisa mendengar semua suara di sekitarnya.

Telinganya bagaikan tertutup kabut, berdengung dan tidak bisa mendengar apa pun. Awalnya dia masih bisa melihat bibir Cahya bergerak, tetapi kemudian, pandangannya menjadi kabur dan dia tidak bisa melihat.

"Sebelumnya, Nona Hana juga ingin datang da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status