Share

Bab 526

"Apa maksudmu? Bukankah waktu itu kamu sendiri yang mau cerai?"

"Aku mau cerai?"

Alya seakan-akan baru saja mendengar sebuah lelucon. Dia langsung mendorong Rizki dan melangkah mundur, membiarkan seluruh tubuhnya terkena hujan.

Raut wajah Rizki berubah ketika melihat ini, dia pun melangkah maju untuk memayungi Alya lagi.

Melihat Alya yang masih ingin melangkah mundur, lengan Rizki segera melingkari pinggang Alya.

"Kalau mundur terus, kamu akan kehujanan."

"Itu bukan urusanmu."

Sambil berbicara, dengan wajah dingin Alya pun mencoba melepaskan diri, tetapi Rizki memegang pergelangan tangannya. "Kenapa itu bukan urusanku? Bagaimana kalau kita jelaskan semuanya di depan Nenek hari ini?"

Mendengar kalimat terakhirnya, Alya menyadari bahwa mereka masih berada di makam Nenek. Meskipun mereka ingin bertengkar, mereka harus meninggalkan makam Nenek dulu.

Mereka tidak boleh kehilangan kendali.

Memikirkan hal ini, emosi Alya perlahan mereda. Dia pun mulai menenangkan diri.

Dia menurunkan pandanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status