Share

Bab 542

"Oke, oke."

Sang kepala sekolah berdiri di kejauhan, melihat mereka "mengobrol dengan gembira" dan menghela napasnya. Saat ini, dia pun makin penasaran. Dia mengalihkan pandangannya pada Cahya dan mengekspresikan keraguannya, "Pak Cahya, boleh aku tahu apa hubungan mereka?"

Cahya tersenyum dengan misterius.

"Coba kamu tebak?"

Deni terdiam.

Mana berani dia menebak?

...

Karena situasi yang canggung dan anak-anak yang harus masuk kelas, Rizki hanya bisa bersama mereka selama 20 menit dan pergi.

Saat kembali ke mobil, suasana hatinya jelas sedang bagus.

Melihat ini, Cahya mengambil kesempatan untuk menyodorkannya sebuah gelas termos. "Pak Rizki, hari ini dingin, minumlah sesuatu yang hangat untuk menghangatkan perutmu."

Karena saat ini suasana hatinya sedang bagus, Rizki tidak menolak gelas termos tersebut dan minum beberapa teguk.

Isi gelas termos itu adalah havermut campur susu yang telah disiapkan Cahya untuknya. Suhunya pas, begitu meminumnya perutnya pun menjadi hangat.

Cahya menatapn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status