Share

Bab 569

Memikirkan bagaimana Johan mungkin akan membuat kedua anak itu memiliki kesan yang buruk tentangnya, Rizki makin mengerutkan alisnya.

Dia sudah berusaha keras, berharap Satya akan menurunkan kewaspadaannya terhadap dirinya, dengan begitu dia pun bisa lebih dekat dengan kedua anaknya.

Namun, bila hasilnya malah berlawanan dengan bayangannya, maka untuk apa dia membawa anak ini ke sini?

Memikirkan hal ini, Rizki menatap Johan dengan makin intens.

Johan yang duduk di sana merasa seolah-olah punggungnya membeku.

Seram sekali, dia ingin pulang.

Cahya yang duduk di depan tidak bisa menahan dirinya lagi, dia pun dengan sendirinya berkata, "Pak Rizki, jangan terburu-buru. Johan hanya anak 5 tahun. Kalau kamu terus berwajah suram seperti itu, tentu saja dia akan takut padamu."

Mendengar ini, Rizki berhenti bergerak. "Begitukah?"

Cahya membalas, "Siapa bilang nggak? Kalau kamu memperlakukan Maya dan Satya seperti ini, bukankah mereka akan takut padamu seperti Johan sekarang?"

Ucapan Cahya membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status