Share

Bab 573

Dibandingkan dengan kegembiraan Maya, Satya masih tampak sangat tenang.

Sementara itu, Johan yang berada di samping mereka pun tak dapat menahan dirinya untuk menelan ludah.

Meskipun keluarganya tidak miskin dan pendapatan orang tuanya cukup baik, kebanyakan dari uang mereka harus digunakan untuk membayar cicilan rumah yang mahal. Oleh karena itu, makanan-makanan seperti ini adalah hal yang cukup langka untuknya.

Bahkan, dia belum tentu dapat memakannya sebulan sekali.

"Nih."

Maya mengambil burger yang pertama dan memberikannya pada Johan.

Tadinya Johan hendak menerimanya, tetapi dia terpikirkan sesuatu dan berhenti. Sebaliknya, dia malah menatap Rizki.

Paman Cahya memang menyuruhnya untuk memanggil pria ini paman, tetapi sejak tadi pagi, dia masih belum berani memanggil pria itu.

Dia selalu merasa bahwa Rizki itu galak. Jika dia membuat Rizki kesal, dia mungkin akan berada dalam masalah.

Melihatnya ragu, Maya pun mengikuti arah pandangannya.

Senyum Rizki untuk sesaat membeku.

Kenapa a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status