Share

Bab 571

"Jadi, Kakak hanya takut akan buang-buang makanan? Bukan suka makan roti burger?"

Satya tampak tak bisa memercayai adiknya, memangnya siapa yang suka makan rotinya saja?

"Ya."

"Maaf ya, Kakak. Mulai sekarang Maya akan makan sendiri rotinya."

Mungkin karena memikirkan dirinya yang harus makan roti burger, wajah kecil Maya jadi mengkerut. Jangankan roti burger, dia bahkan selalu menyisihkan selada dari burgernya.

Namun, kakaknya selalu menghabiskan sisa makanannya, jadi dia pun mengira kakaknya menyukai makanan itu.

Kedua anak kecil itu mendiskusikan masalah ini, Rizki yang mendengarkan dari samping pun pada akhirnya tertawa.

"Kalau kalian nggak mau memakannya, Paman akan memakannya untuk kalian."

Meskipun dia juga tidak menyukainya.

Burger?

Bagi Rizki, makanan semacam itu hanyalah makanan cepat saji. Akan tetapi, sepertinya banyak anak kecil dan anak muda yang menyukainya.

Tentu saja, bila Cahya dapat mendengar isi pikirannya, asistennya itu pasti akan mencemooh, "Pak Rizki, memangnya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status