Share

Bab 86

"Nona Hana, saya nggak bisa menerima imbalan tanpa melakukan apa pun."

Hana tak bisa berkata-kata.

Dia sangat marah.

Akhirnya Hana diantar pulang oleh asisten itu.

...

Di sanatorium.

Rizki tiba tepat pada waktunya.

Begitu dia melangkah masuk ke sanatorium dan melihat Alya beristirahat di kaki neneknya, ketegangan yang dia rasakan sebelumnya seketika menghilang.

Mendengar suaranya, Wulan pun melihat ke arah Rizki.

Wulan dan cucu itu bertukar pandangan. Kemudian, sang nenek mengisyaratkan cucunya untuk tidak berisik.

Melihat ini, Rizki menyadari bahwa Alya telah tertidur di kaki neneknya.

Karena kaki Wulan sedang tidak sehat, Rizki pun menghampirinya, membungkuk, lalu perlahan menggendong Alya dan menempatkannya di sebuah tempat tidur kecil di samping.

Sepertinya Alya tertidur dengan sangat nyenyak, dia tidak sadar ketika dirinya digendong oleh Rizki. Bahkan saat kepalanya menyentuh bantal, tanpa sadar dia meringkuk dan memeluk selimutnya. Kemudian, dia melanjutkan tidurnya.

Melihat pena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status