Share

Bab 12.A

Untuk kesekian kalinya hati ini berdenyut nyeri, luka yang kemarin belum pulih kini harus dihantam oleh luka yang lain.

"Kenapa, Bos?" tanya Roy, keheranan.

Aku masih diam sambil memperhatikan setiap pesan-pesan yang masuk ke nomor Melta, semua pesan dari orang yang berinisial J itu merupakan sebuah ancaman.

[Datang tepat waktu kalau tidak maka Adnan akan segera melihat vidio-mu]

Masih banyak ancaman lainnya yang dilontarkan oleh orang berinisial J itu, kemungkinan ia adalah Justin, tapi Vidio apa yang ia maksud?

Entah mengapa jiwa kepoku meronta ingin mengetahui Vidio apa sebenarnya yang ia miliki, sehingga Melta ketakutan dan selalu menuruti setiap keinginnya.

[Kirim saja aku ga takut]

Terpaksa aku membalas pesan orang itu.

"Roy, apa kamu bisa bantu aku lagi untuk menyelidiki orang ini?" kuperlihatkan Poto Justin beserta akun medsos juga nomor ponselnya.

Pria bertubuh tinggi semampai itu merenung sejenak, laku menganggukan kepala. "Bisa Bos."

Roy mengetik sesuatu di ponselnya, enta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status