Share

Bab 31.B

"Jangan dikeluarkan dulu, Pak, saya akan memberitahukan orang tuanya dulu," ujarku, mereka pun mengangguk.

Kuhampiri sepasang suami istri yang sedang berdiri di teras rumahnya itu, sudah nampak kepanikan di wajah mereka.

"Hei kamu, bawa jenazah siapa kemari?!" tanya ibunya Haura ketus.

Aku dan ibu terdiam mempersiapkan jawaban.

"Ratna! Jenazah siapa yang kamu bawa?" tanya Bapak Haura sekaligus bapakku juga.

"Itu jenazah ... Haura, dia mengalami pendarahan usai melahirkan dan dokter tak bisa menyelamatkan," ujar ibu

"Apaa?! Jangan bercanda kamu ya!" Ibunya Haura mulai histeris.

"Pak, itu ga mungkin 'kan?!"

"Kalau kalian ga percaya silakan lihat saja langsung, ini murni kehendak Tuhan, bahkan aku sudah membawanya ke dokter terbaik," jawab Ibu dan mereka terlihat meradang.

"Kenapa anakku bisa mati?! Apa selama ini kalian menyiksanya?!" tanya ibunya Haura histeris.

Orang-orang sekita mulai berkerumun dan banyak melempar tanya, membuat kepalaku pening oleh ocehan mereka yang banyak menduga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status