Share

Aku Mau Bukti

“Dan aku harus percaya semua yang kamu katakan, Ri?” Vivi tertawa fals. “Sebenarnya yang kamu mau itu hanya uang kan? Orang seperti kamu itu memang suka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Orang seperti kamu itu bisanya iri, padahal kami kerja keras, tapi selalu disangka mendapatkan semuanya karena keberuntungan, karena orang tua.”

Setelah menyemburkan kalimat yang entah apa maksudnya, Vivi terengah-engah. Dia memang baru saja bicara secepat kereta, seakan-akan takut jika Riana akan menyela.

“Terserah Kak Vivi mau berpikir apa. Sedari awal aku tidak pernah minta apa-apa, itu semua murni keinginan Mas Jagat.”

“Ya sama aja, kalian itu kan suami istri, dua kepala satu otak,” Vivi menukas. Meski terdengar ada getaran dalam suaranya, perempuan cantik itu memaksa tertawa lagi.

“Aku bicara di sini hanya kasihan sama Kak Vi—“

“Aku tidak perlu dikasihani, Ri!” tukas Vivi dengan nada tinggi, tersinggung berat bahwa orang sesukses dirinya masih perlu dikasihani orang lain. “Aku adal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status