Share

Keterangan Kedua Adik

“Fen, kalau Mbak nganter kamu ke sekolah bareng Anin, kamu malu enggak?” Riana mulai melancarkan aksinya. Dia sudah bangun pagi hari dan bersiap, semoga rencananya lancar tanpa kendala.

“Dianter naik mobil? Lah sekolah aku kan deket banget Mbak, jalan kaki aja sepuluh menit,” sahut Fena mengernyit.

Riana tertawa. “Maksudnya jalan kaki bareng, Mbak pengen sekalian jalan-jalan.”

“Ya ayuk! Kenapa malu, kan jalan sama Mbak-nya sendiri.”

“Soalnya kalau ketemu temenmu, Mbak akan bilang kalau kamu sekarang udah jadi tante, Tante Fena.” Riana berderai. Terlebih melihat ekspresi wajah adiknya yang menjadi sedikit kesal.

“Anin panggil aku ‘Mbak’ aja kenapa sih?” protesnya mengerucutkan bibir.

“Ya enggak bisa, dia kan anak Mbak Riana ya berarti kamu tantenya.” Agung ikut ambil suara. “Tante-tante kok masih SD.”

“Hei, kamu juga Om kan?”

“Aku kan udah SMP.”

“Udah, enggak papa Tante Fena, nanti sama Anin dikasih uang jajan yang banyak.”

Fena seketika bersorak suka cita. Dia menjulurkan lidah kepada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status