Share

Firasat

Hampir satu jam lamanya Sepia duduk diam bersama secangkir cokelat di pojok ruangan. Selama itu juga telinganya terasa panas karena mendengarkan obrolan tiga perempuan di depannya sekaligus meratapi nasib malang yang menimpanya.

Namun baginya, aroma cokelat dan panggangan roti itu belum cukup membuatnya sedikit lupa dengan kegudahannya. Malah semakin lama semakin bertambah.

“Apakah aku harus berjuang untuk mempertahankan rumah tanggaku? Haruskah? Sementara pondasi hubungan yang ingin kupertahankan saja sudah hancur. Jika perselingkuhan yang terjadi ini adalah ujian untuk keluargaku, apakah semuanya akan kembali seperti sediakala saat aku berhasil mengambil hati Ray kembali?”

Sepia menuliskan pesan itu kepada Alea. Ia berulangkali mengetik dan menghapus pesan dalam waktu yang lama.

Tak berselang lama ponselnya kembali berdenting.

“Aku takut memberikan saran untukmu Pia. Aku pernah berada di posisimu dan aku memilih untuk memenangkan hatiku sendiri. Pikirkan matang-matang apapun perasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status