Share

Goyah

“Apa perempuan itu bilang? Lihat saja nanti?” ucap Sepia dalam hati.

Arumi telah mengajaknya bertaruh untuk sesuatu yang jelas adalah sebuah kebodohan. Bukannya takut dan merasa malu, Arumi malah semakin menunjukkan keangkuhannya. Padahal yang dilakukannya adalah hal yang jelas-jelas salah. Merusak hubungan orang lain dengan keegoisan perasaannya semata. Sepia hanya terenyum hambar mengingat lelucon itu. Benaknya masih berenang dalam satu pertanyaan, untuk apa bertahan dengan orang yang terus menerus berbohong dan mengkhianati tulusnya kepercayaan?

Pada padatnya lalu lalang kendaraan di jalan raya, langit yang menguning menampilkan transisi jingga dan merah yang indah. Sepia membaurkan pandangannya dengan hiruk pikuk keramaian, matanya menatap ke luar jendela mobil yang melaju pelan namun pikirannya masih bergelut dengan banyak opini yang terus menghantuinya.

Semuanya sudah jelas bagi Sepia. Kenyataan yang pahit itu tidak mampu disangkal dengan kebohongan apa pun lagi. Sekarang keputu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status