Share

Kenyataan Pahit

“Luar biasa sih lo. Gue masih gak habis pikir, kok bisa dosen segalak Pak Hada masih bersikap lemah lembut sama lo Mi!”

Dua orang perempuan tampak tertawa di depan pintu. Mereka berdua tidak sadar bahwa tidak jauh dari mereka, Sepia sedang berdiri memperhatikan mereka. Sudah lama sekali Sepia menunggu kebenaran yang mungkin akan sangat menyesakkan.

Bisingnya suara yang memenuhi lorong-lorong kampus menjadi suara sumbang yang membuat percakapan kedua perempuan itu tidak terdengar begitu jelas di telinga Sepia.

Perempuan berambut pirang yang mengenakan baju berwarna krem menimpali dengan tertawa kecil. “Orang kayak Pak Hada masih biasa.”

“Ya, siapa yang enggak bertekuk lutut sih sama primadona yang satu ini. Arumi Rahisya, haha…,” temannya kembali tertawa. Kemudian tangannya naik menggelayuti bahu perempuan yang dipanggil Arumi itu. “Jadi gimana, karir model lu? Lanjut sama brand populer itu atau lu terima tawaran brand baru yang ngasih harga mahal?” tanyanya.

Arumi menurunkan lengan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status