Share

Mimpi Buruk

Derap langkah kaki Ray memecah keheningan pagi.

"Aku harus berangkat lebih awal sayang," kata Ray yang menuruni anak tangga dengan tergesa sembari mengancingkan lengan kameja yang dikenakannya.

Sepia tengah menyiapkan sarapan pagi di meja makan. Mendengar Ray berbicara seperti itu, membuatnya kesal dan sengaja menghentakkan gelas yang diletakkannya dengan cukup keras ke atas meja.

"Karena Arumi kamu sampai meninggalkan sarapan terus?"

Semakin hari ia semakin muak karena Ray bahkan sering sekali pergi begitu saja tanpa memberitahukan apa dan mau kemana. Tujuannya apalagi kalau bukan Arumi. Menemaninya ke psikiater lah, kemana lah.

"Sayang ak-"

"Entah Arumi memang mengidap skizofrenia benar atau tidak aku gak peduli Ray. Harusnya kamu gak bersikap berlebihan seperti itu, pertama Arumi itu hanya orang asing, kedua bukan urusan kita dan bukan urusanmu. Kalau memang kebenarannya ada yang mengancam kita, biar aku saja yang melaporkan ke pihak berwajib kalau kamu tidak bisa. Atau jangan-jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status