Share

Perpisahan

Hujan telah membuat lalu lintas menjadi terhambat, juga membuat Arumi hampir terlambat mengikuti jam kuliah pagi karena tertidur lelap. Sebenarnya bukan salah hujan, tetapi karena salahnya sendiri karena semalaman tidak bisa memejamkan mata. Pukul empat pagi ia baru merasakan mengantuk dan tertidur pulas sampai pukul tujuh. Apalagi yang membuatnya susah tidur selain memikirkan Ray.

Jam kuliah memang dimulai pukul delapan lebih, tapi Arumi adalah tipikal perempuan yang bisa menghabiskan waktu sangat lama di kamar mandi, belum lagi mencatok rambut dan mengenakan berbagai riasan wajah.

“Sial hujan! Aku selalu membenci hujan. Aku jadi telat!” Arumi mengomel di depan cermin rias besarnya.

Jam tujuh lebih tiga puluh lima menit, Arumi menyemprotkan parfum mahal yang selalu menjaga wangi tubuhnya tetap segar. Ia kembali meletakkan botol kaca kecil itu dengan tergesa, lalu berjalan tergesa meninggalkan apartemennya menuju kampus yang jaraknya tidak jauh. Ia pergi ke sana dengan taksi online.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status