Share

Lamaran yang Tertunda

Kami semua memandang Damar, menuntut penjelasan yang akan keluar dari mulut Pak Hakim itu. Tapi sekejap kemudian dia malah tertawa.

"Gue nggak pernah ke sana, Fif. Tempatnya aja gue nggak tau. Waktu Liana telepon kalau lo pingsan, dari rumah gue langsung ke sini," ucapnya santai.

Liana ikut mengangguk. "Iya bener, Pak. Damar kan tadi mau dateng sama orang tuanya ke rumah, tapi karena batal jadi dia langsung ke sini. Liana tahu karena pas tadi Liana telpon dia, ada suara Ibunya yang kedengeran."

Aku mendadak bingung dengan apa yang Rafif katakan. Waktu aku dan Liana ke pemancingan pun, tidak ada Damar di sana. Apa jangan-jangan, ada orang lain yang juga mirip Damar? Aku jadi ingat sosok yang tadi menggodaku di depan ruang ct scan. Dia memang sangat mirip Damar, tapi pakaiannya berbeda.

"Tunggu dulu, deh. Tadi di depan ruang ct scan, ibu juga ketemu sama Damar. Waktu kalian semua lagi ada di kafe, seseorang datang dan mengganggu ibu."

"Ha? Kapan, Ri?" ucap Damar penasaran. "Gue ke san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status