Share

45 Wanita Licik

Mau tidak mau aku menutup kembali pintu mobil dan memilih meladeninya. Tak lupa kubuka ponsel sebentar lalu kembali keselipkan dalam saku celana.

"Ada apa?" ujarku menahan emosi.

"Dipt, kok kamu cuek banget sama aku sekarang. Pake blockir nomor aku segala, lagi. Kenapa sih kamu berubah, sekarang. Kamu nggak anggap aku lagi?"

Ck, lama-lama berhadapan dengan wanita ini yang ada aku semakin gila. Nggak tahu malu.

"Emang aku harus anggap kamu apa?"

"Ya ... ya teman seperti dulu. Walau aku pengen lebih dari itu," ujarnya semakin pelan di opsi terakhir, tapi tertangkap dengan jelas di telingaku.

"Maksud kamu gimana?"

Aku mencoba selembut mungkin kali ini. Padahal, jijik banget, sumpah.

"Ya, lebih dari sekedar ... teman." Tiara semakin mendekat, dan aku harus menahan diri untuk tidak menjauh. Dia harus masuk dalam perangkapku kali ini.

Salah siapa, muncul tiba-tiba seperti jelangkung. Semoga saja Tiara bisa bekerja sama mempercepat waktu.

"Jangan bertele-tele. Aku bukan cenayang. Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status