Share

Part57

Aku jadi gugup mendengar pertanyaannya. Tak menyangka kalau Mas Deni masih ada di rumah saat ini. Rona wajahnya tampak bahagia menyambut kedatangan kami.

"Eh, Mas Deni di rumah," sapa Bik Inah. "Bibik mau beres-beres, Mas. Mbak Delima juga mau ikut katanya."

"Oh, iya, Bik. Masuk aja, Bik."

Bik Inah segera masuk, aku sedikit menunduk memberi hormat pada empunya rumah, lalu mengikuti langkah Bik Inah untuk masuk ke dalam.

"Hem, Delima!" Langkahku terhenti sebelum melewati Mas Deni yang masih berdiri di ambang pintu.

"Iya, Mas?" jawabku semakin gugup.

"Gimana kabar kamu?" Dia bertanya seperti kami tinggal berjauhan saja.

"Delima baik-baik aja, Mas."

"Udah lebih tenang?"

"Iya, Mas. Makasih ya, atas perhatiannya."

"Iya, Mas jadi khawatir karena kamu ngurung diri terus."

"Iya, maaf. Udah buat Mas khawatir."

"Oh, iya. Kamu ke sini untuk...." Mas Deni menggantung ucapannya.

"Delima mau bantuin Bik Inah, Mas. Nggak boleh, ya?"

"Eh, bukan, bukan. Boleh, kok. Mau datang kapan aja boleh. Mas mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status