Share

25. Pujian

Suara riuh tepuk tangan menjadi tanda nyata bahwa permainan telah berakhir sekaligus kembali menyadarkan Anna. Baru kali ini dia merasa terbuai akan sesuatu dan sang pembuai itu tak lain adalah saudaranya sendiri.

Di samping, tangan Raden ikut bertepuk keras. "Ternyata adikmu berbakat. Kudengar dia juga sempat ikut lomba musik internasional, apa nanti dia akan pergi ke sekolah musik luar negeri?"

"Huh?" bingung Anna. Dia tidak pernah mendengar berita apa pun mengenai saudarinya, apalagi mengetahui ke mana Ariel pergi selepas SMA kelak. "Entahlah."

Ariel dan temannya yang sudah selesai membungkuk pun pergi dari panggung. Banyak mata yang mengiringi kepergian mereka akibat permainan melodi yang tidak mudah dilupakan. Sang kawan langsung menarik nafas panjang dan tersenyum setelah melihat reaksi penonton, berbeda dengan Ariel yang masih memasang wajah was-was.

Dari kejauhan Anna mendapati wajah tegang Ariel. Jujur saja, dia ingin sekali untuk melangkah p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status