Share

33. Antara Masa Lalu dan Masa Kini

Untungnya, Reza cukup mahir berbahasa Inggris untuk terlibat percakapan, walaupun aksen Indonesianya masih cukup kental. Suasana jadi canggung. Sikap tidak nyaman Reza langsung disadari oleh Isabelle dan Felix.

“Mantan pacar?” Reza manggut-manggut. “Nona Vanlomraat tidak pernah cerita.”

“I-itu cerita lama,” Isabelle buru-buru menyanggah.

“Tapi tatapanmu saat aku tampil tadi memberi sinyal kalau kau masih punya rasa padaku, Honey Bun.”

Curtis tertawa, lantas melancarkan rangkulan persahabatan ke Isabelle. Pelipis Reza berdenyut. Felix bisa merasakan hawa ketegangan kian mencuat dari sang majikan.

“Honey Bun?” tanya Reza, masih dengan senyum palsu.

“Itu panggilan sayangku pada Isabelle dulu. Well, aku tidak keberatan kalau dia mau dipanggil seperti itu lagi.”

“Kedengarannya imut.”

“Benar sekali, Bung. Ngomong-ngomong, kau siapanya Isabelle?”

Senyum masih saja tersungging di wajah Reza. Ia menarik napas panjang seraya melirik Isabelle dan sang mantan pacar yang terlewat akrab.

“Cuma tem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status