Share

Jebakan Pertama

Begitu dia sampai di kedai dan membawa masuk semua belanjaan, pemuda itu langsung mencari keberadaan kakaknya. Namun, gadis berhijab yang biasanya berada di dalam booth itu tidak tampak. Bi Ocih lah satu-satunya orang yang ada di sana.

“Bi, Teh Khaira mana?” tanya Khair kepada Bi Ocih.

“Pergi keluar.  Katanya ada urusan.”

Khair gusar mendengarnya. Keningnya berkerut membuat alis yang lurus saling bertaut. “Pergi kemana, Bi?”

“Neng Khaira enggak bilang.”

“Sejak kapan perginya?”

“Sudah agak lama sih. Setelah buka kedai, Neng Khaira dapat telepon terus pamit pergi,” tutur Bi Ocih. “Oh iya, dia titip ini!” Bi Ocih merogoh saku yang melekat di aprone-nya. “Buat bayar belanjaan Neng Riang. Kemana ya orangnya?”

“Riang ke kampus dulu, nanti sore paling dia kesini.” Khair mengambil bangku untuk duduk. Lantas, dia mengeluarkan hape dari saku bajunya bermaksud menelepon ke nomor sang kakak.

***

Di sebuah lobi hotel, h

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dito aditia
si Guntur brengkes lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status