Share

Bab 18 Rahasia Yang Terpendam

"Dua puluh tahun lalu simbok yang bantu persalinan Ibumu, di gudang belakang rumah. Bu Riska ada di sana pada saat itu.

Dia, dia...."

"Mbok Marni!" Kami terlonjak bersamaan, saat melihat Bu Riska sudah berdiri di hadapan. Tatapannya begitu tajam. Menusuk langsung ke ulu.

"Kalau bukan karena Naya yang meminta, sudah lama saya memecat anda! Selain biang masalah, anda juga tak bisa menjaga rahasia." Ancamnya wanita separuh baya itu.

Mbok Marni menunduk dalam, sejenak dia menggenggam tanganku sebelum berlalu.

"Kita doakan, Nin Naya segera sadar, karena dia tahu yang lebih banyak yang saya tahu." Bisik Mbok Warni pada telingaku.

"Mbok Marni!" Suara Bu Riska meninggi. Dibentak seperti itu Mbok Mirna pun pergi benar-benar pergi.

Sepeninggal Mbok Marni aku yang menjadi sasaran.

"Bisa kita bicara? Tapi, tidak si sini!" Ajaknya ketus.

Bu Riska membawaku jauh menyusuri koridor sepi di rumah besar ini. Cengkeram yang kurasakan di lingkar lengan sudah cukup membuktikan kalau dia punya dendam te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status