Share

Bab 92. Melayani mereka

“Iya. Ibu adalah istri pertama Bapak, kan? Aku sudah tahu. Aku mengijinkan kok kalau mau ikut tinggal bersama kami.“

“Adik itu masih cantik juga muda tapi kenapa mau menikah dengan Bapak?“ tanyaku lagi. Jujur daritadi aku belum bisa menemukan alasan apa yang membuat dia mau dengan Bapak.

“Aku mencintai Mas Bambang. Itu saja.“

“Tapi, Adik tahu kalau pak Bambang itu sudah beristri?“

“Tahunya setelah hamil. Mau bagaimana lagi? Aku tidak meminta mas Bambang menceraikanmu. Bahkan rela kalau mau dibawa ke sini tinggal bersama. Jadi, kita impas ya?“

Ia menjawab dengan mengedikkan bahunya acuh tak acuh.

“Tapi, Ibu tidak mau kalau hanya dijadikan pembantu di sini.“ Aku melipat tanganku di dada.

“Ya gak papa. Silahkan. Tapi, ibu harus ingat. Satu butir nasi akan haram untukmu kalau tidak mau mengerjakan pekerjaan, dan juga Mas Bambang itu numpang di sini. Bahkan sepeser rupiah pun dia tidak memegangnya.“

Aku menoleh ke bapak yang masih saja menunduk. Sepertinya lebih baik aku kembali saja ke r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status