Share

Bab 86

"Mas, kita balik, ya?" pintaku pada Mas Dika, yang baru selesai menghabiskan air kelapa muda.

Ia mengangguk, lantas kembali melajukan kendaraannya ke arah pulang. Di rumah, Pak Hanan telah menunggu, bersama Ayah, dan juga Ibu.

Melepas rindu sejenak pada kedua orang tuaku, ia pun meminta ijin membawaku pergi dari sini. Menyisakan cemas, akan hasil yang mungkin tak sesuai dengan harapan.

Permintaan Mama, membawa langkah kami berdua ke sebuah rumah sakit. Rasa cemas itu tetap saja hadir, meski aku yakin kalau aku sehat. Suamiku juga sehat.

Semakin dekat dengan ruang pemeriksaan, semakin tak karuan juga detak jantung ini. Ada rasa takut kalau salah satu dari kami invertil, seperti yang ditakutkan oleh Mama.

"Habiskan semua yang Mama bawa ini, supaya subur rahim kamu, Husna!" titah Mama, kala itu.

Haruskah memeriksakan kesehatan secepat ini?

Apa salahnya bersabar sebentar lagi?

Bukankah di luar sana, ada yang butu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status