Share

Bab 87

POV Dirga

"Kamu hanya batuk dan flu Dirga!"

Untuk ke sekian kalinya, Ibu tak mau menerima kenyataan bahwa sakitku ini merupakan gejala yang nyata dari virus yang kian giat bekerja.

Beberapa kali aku melihat merahnya darah, dalam dahak yang kukeluarkan, membuat aku meyakini kalau pertahanan diri kian lemah. Hati ini kian menyerah, menyadari bahwa tubuhku kian tak berdaya.

"Besok kita periksa ke dokter yang lain, siapa tau hasil pemeriksaan itu salah!" tukas Ibu, saat aku tak kunjung mau berobat atas penyakitku.

Jujur saja, aku sudah tak berharap bisa hidup lebih lama, sejak membaca hasil pemeriksaan hari itu. Terlebih lagi, melihat Husna dan juga Hanan terlihat bahagia, membuat aku kehabisan kata.

Yang kulakukan berikutnya hanya menunggu. Ya, menunggu malaikat menjemputku, karena gejala ini sungguh nyata. Aku tak mengindahkan permintaan ibu, untuk periksa ulang. Buat apa? Toh waktuku tak banyak, pikirku.

Aku tak bisa berkutik lagi saat keesokan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status