Share

Bukan Makan Malam Romantis

Kata Pak Kyai, bohong itu dosa. Bisa membuat kita masuk neraka. Aku juga takut berbohong karena kalau ketahuan, Ibu akan mencubit lenganku sampai memar. Eits … tapi hal itu tidak berlaku kalau sedang dalam keadaan kepepet. Seperti sekarang ini, jujur sama saja hancur. Maka, dengan sangat terpaksa aku berdusta kepada Acha.

Janji, besok nggak lagi-lagi ya Allah ….

Aku tahu, aku bukan pembohong ulung. Jadi alasan yang kuberikan kepada Acha terkesan tidak masuk akal.

"Bang Ayas cuma mau lihat kuteksku kok. Iya kan, Bang?"

Acha memicing, menatap penuh curiga. Sialnya, Bang Ayas hanya diam saja. Boro-boro menimpali, dia malah sibuk mengemudi seolah-olah tidak mendengar apa yang tadi kukatakan.

Tentu saja Acha tidak percaya begitu saja. Tapi, setelah melihat aku menggunakan warna cat kuku yang berbeda dari biasanya, dia ikut berkomentar, "Oh, iya. Cakep."

Huh! Tidak sia-sia aku ganti warna cat kuku dari yang biasanya nude atau kuning muda, sekarang putih.

Meski Acha sepertinya masih puny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status