Share

Bab. 21. Bertemu Berlian

"M-maaf, Pak. Bisa minta tolong sebentar?" Aku mendekat ke arah petugas kebersihan klinik yang sedang istirahat.

"Minta tolong apa, Pak? Kalau mau duit, maaf gak bisa bantu." Dengan polosnya ia menjawab. Memangnya tampangku ini seperti orang yang tidak punya uang?

"Bukan mau minta duit. Minta tolong diantar ke rumah teman."

"Rumahnya di mana?"

"Di dekat taman baca."

"Oh, dekat saja kok, bisa jalan kaki."

Sebenarnya jaraknya tidak terlalu jauh, cuma jika harus jalan kaki di tengah terik begini, rasanya tengkuk hendak terbakar. Aku lantas membuka dompet dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu.

"Ini ongkosnya, Pak!" Kusodorkan uang itu di depannya berharap ia mau mengantarku.

"Ayo!" Uang itu disambarnya tanpa berpikir panjang.

Tiba di rumah Berlian, suasana rumahnya sudah sepi, tak satu pun orang yang melayat tadi kulihat saat ini. Hanya dua buket yang masih setia di kursi teras.

Aku merapikan penampilan, mengatur napas, lalu mengambil kembali dua buket itu, perlahan kuketuk pintu r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status