Share

Bab. 42. Aku Diterima!

Mereka bertiga saling berpandangan, lalu Berlian meraih tangan Ahmad, putera semata wayangnya.

"Hasyim, aku ingin menyampaikan sesuatu sebelum memberikan jawaban."

"Iya. Aku siap mendengarkan."

Berlian lalu menarik napas dalam-dalam kemudian memulai sesuatu yang hendak ia sampaikan.

"Syim, dulu sebelum aku menerima pinangan ayah Ahmad, rasa yang ada dalam hatiku murni karena Ahmad. Bayi kecil yang masih merah bahkan masih bau darah ditinggal meninggal oleh ibunya. Persis dengan kondisiku. Aku ingin menjadi ibunya yang siap merawat dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang dan satu-satunya cara hanyalah menikah dengan ayahnya. Seiring berjalannya waktu, orang-orang bilang kami mirip. Bisa jadi karena cinta yang sudah melekat, aku tak pernah menganggap Ahmad sebagai anak sambung meski aku sendiri sampai sekarang belum bisa punya anak. Tanganku merawatnya dan lisanku mendoakannya hingga ia berlimpah kasih sayang hingga detik ini. Sekarang, saat Allah mengambil ayahnya kembali, cintaku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status