Share

Bara Api Dendam

"Hei, apa ini sudah cukup?" tanya Mariana kepada Mawar. Mawar diam saja, hanya menatap datar.

"Aku rasa belum, baiklah ayo lakukan lagi," imbuh Mariana.

"Ma-mau apa lagi koe? akh!!" tanya Diki sembari menahan sakit di organ vitalnya. Belati kecil itu masih menancap disana. Tepat di pangkal miliknya.

"Bermain-main. Aku masih cukup baik karena tak langsung memotongnya," desis Mariana.

Mariana menyeret tubuh Diki, mendekat ke pohon dimana Mawar sedang duduk menunggu. Mariana menarik Diki hingga dia terduduk. Mariana mengitari tubuh Diki dan berhenti tepat di belakangnya.

Sepasang tangan pucat berkuku runcing itu mengelus pelan bagian pundak hingga leher Diki. Diki menangis gemetaran antara menahan rasa sakit dan juga takut mati. Mulutnya tak henti-hentinya menggumamkan kata ampun.

"Lihat dia," tunjuknya ke arah Mawar. "Tidakkah kau merasa bersalah telah menghabisi satu nyawa tak bersalah?" tanyanya lagi.

"Apa bedanya denganmu, Setan!? koe juga berniat menghabisiku kan!? Hik hiks," umpat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status