Share

Pembunuh!

"Jadi ... kau mau tetap disini?" tanya Nyai Larapati. "Apa kau yakin?" imbuhnya lagi.

"Tapi dendamku sama sekali tak ada sangkut pautnya denganmu. Bukankah kau sedang dalam penebusan dosa? dengan membersamaiku, itu artinya masamu di dunia ini jadi semakin lama," sanggah Mawar.

"Tak masalah, melihatmu mengingatkanku pada diriku yang dulu. Aku ingin melihat bagaimana caramu menghukum para pendosa itu," sahut Mariana.

Nyai Larapati tersenyum miring kemudian berucap, "menyedihkan. Rupanya menjadi manusia berparas ayu belum tentu akan punya nasib yang baik."

Dia berbalik, mengubah diri serupa asap merah. Tak lama kemudian, dia menghilang. Sebuah suara terdengar menggema.

"Aku perlu pulihkan diri sepenuhnya. Setelah itu, aku akan urus para warga yang meniadakan Mbah Kesayanganmu,"

"Ya ... mereka tak bisa lepas begitu saja. Mereka juga harus dihukum!" desis Mawar."

***

Di Rumah Sakit Kota ...

Ndar ... akhirnya koe sadar juga. Sudah seharian koe ndak sadarkan diri. Si Mbok khawatir," ujar Eya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status