Share

Luka Membawa Dendam

“Dulu Daddy membuangku tanpa perasaan. Aku nggak rela melihat Daddy bahagia sedangkan aku disini menderita. Anak mana yang mau terlahir karena sebuah kesalahan? Nggak akan ada yang mau termasuk aku. Kalau Mommy masih ada, mungkin aku nggak bakalan sesakit ini.”

Dengan kasar Liliyana mengusap pipinya yang basah. Setiap mengingat kejadian itu, hatinya pasti kembali terluka. Sampai saat ini ia bahkan tidak bisa melupakan kepahitan beruntun yang dialami saat usianya sepuluh tahun.

Setelah ditinggalkan selamanya oleh sang ibu, Liliyana kecil juga harus menelan kepahitan karena tidak diinginkan oleh ayah kandungnya sendiri. Bahkan keluarga besar sang ibu sama sekali tidak mengharapkan kehadirannya. Karena hadir di luar pernikahan membuat Liliyana menjai sosok yang tidak diinginkan siapapun.

“Lily, kamu di dalam?”

“Iya, Tante.” Liliyana memastikan tidak ada jejak air mata di pipinya. Ia beranjak untuk membuka pintu kamarnya.

“Tante harus pergi ke rumah Ibu mertua. mungkin satu bulan disana s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status