Share

Pisah Lagi?

Andai saja tidak sedang bersama Aslan, Launa akan mengeluarkan semua sumpah serapahnya pada Bu Mae. Wanita paruh baya itu seperti ada dendam saja pada setiap orang, rasanya gatal jika satu hari saja tidak menggunjing orang.

“Permisi!” Launa menggendong Aslan dan berlalu meninggalkan Bu Mae yang mencebik.

“Pantes aja dapet anak cacat, sombong amat jadi orang mentang-mentang kaya,” cibirnya.

Launa bahkan masih bisa mendengar itu tapi ia masih bisa mengendalikan emosinya agar tidak meledak.

Ia tidak tahan lagi tinggal di sini jika mendapat hinaan seperti ini. Tinggal di kampung halaman karena ingin mengajarkan Aslan hidup bersosialisasi dengan orang lain juga agar Alesha bisa tinggal di lingkungan yang udaranya masih sejuk jauh dari polusi seperti di kota.

Tapi sayang sekali tidak akan bisa tenang karena banyak mulut yang akan menghina apalagi Bu Mae sudah tahu, akan dipastikan ibu-ibu lain juga akan mendengar. Jadi daripada Alesha sakit hati lebih baik ia pulang saja ke rumahnya di kota
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status