Share

Kembali Ke Jantung Kota

Ara menyandarkan diri di sandaran divan ranjang. Ia tengah berpikir apakah harus menghubungi Rangga atau jangan? Ini perihal keberangkatannya ke Jakarta. Ara belum juga memberitahunya, padahal barang-barang sudah dikemas dalam koper.

“Ini udah terlalu malem. Enggak enak. Gimanapun, minta tolong ke dia kentara banget kayak manfaatin. Soalnya dia tahu aku enggak punya perasaan cinta sama dia. Ck.”

Ara bergumam bingung. Segunduk sesal itu kembali menyerang batin.

“Sepertinya enggak baik terus melakukan ini sama mas Rangga. Benar kata warga, kasihan dia harus jadi korbanku,” lenguh Ara tambah bingung.

“Tapi, disuruh menjauh dariku juga dia enggak mau. Ngeyel banget.”

Kini Ara mengubah posisi duduknya menjadi tiduran. Sambil memikirkan soal Rangga, ia juga memikirkan Fery.

“Semua karena dia, aku disiksa lahir batin, sampai enggak bisa buka hati ke orang lain,” rutuknya kesal. Tak seperti biasanya jika setiap ingat pasti menangis, sekarang tidak. Justru yang ada rasanya kesal bukan main.

Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status