Share

Menyesal Telah Egois

Sudah seharian ini Rangga tak menghubungi. Bahkan dia tak datang di pagi hari. Biasanya selalu datang dengan membawa menu sarapan.

Lihatlah, karena kebiasaan itu, Ara kelaparan. Menunggu Rangga membawakan menu makanan lezat seharian membuat dia kesal dan berpikir apakah laki-laki itu lupa atau bagaimana?

“Sebaiknya aku pergi ke dapur dulu buat bikin makanan. Bisa pingsan kalau nungguin mas Rangga yang enggak datang-datang. Heran, deh.”

Ara bangun dari pembaringannya. Saat itu ia merebahkan diri di sofa sambil menonton serial televisi kesukaannya. Kapan lagi bisa bersantai seperti itu? Biasanya setiap hari Ara selalu disibukan dengan pekerjaan yang tak ada habisnya. Namun, sejak hamil ia sering ada di rumah, urusan kerjaan Mirna yang kerjakan.

Dibukanya kulkas, kosong. Hanya mendapati dinginnya hawa yang menguar keluar. Wajah Ara seketika kecewa.

‘Ah, ya ampun. Lupa belum beli stok kebutuhan dapur,’ ucapnya dalam hati.

Seketika kedua kakinya serasa lemas. Ara terduduk di lantai. Akan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status