Share

Pelukan Hangat

Vina bertemu dengan seorang eksekutif perusahaan komunikasi di sebuah kafe. Orang itu bernama Yosep. Dialah orang yang ingin membeli tanah milik mendiang kakek Vina.

Gadis itu mendesah lesu. Berdebar tak karuan setelah menunggu di sana. Ini adalah kali pertama ia melakukan ini. Ibunya berpesan jika bisa tawarkan harga paling tinggi, dan dapatkan uangnya.

“Gimana kalau aku enggak bisa? Gimana kalau gagal dan malah bikin kacau?”

Ketakutan itu menyerang ganas pada pikiran Vina. Membuat tubuhnya banjir keringat.

Orang penting itu datang. Berdua dengan asistennya.

Vina semakin canggung di tempat.

“Halo, Vina. Lama tak berjumpa dengan kakakmu. Kalau boleh tahu, bagaimana kondisinya sekarang?” Yosep tak canggung bertanya.

Sebenarnya Vina risih ditanya soal kakaknya ini. Namun, demi lancarnya bisnis jual beli tanah itu, ia terpaksa harus menjawabnya.

“Alhamdulillah, lebih baik,” bohongnya. Vina tak mungkin mengatakan kalau kondisi Fery memprihatinkan.

“Syukurlah. Saya harap Fery segera pulih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status