Share

Keyakinan Yang Diruntuhkan

Di koridor rumah sakit, Ara tercenung sedih. Dirinya sungguh putus asa. Ingin hati untuk menjerit, tetapi mati-matian ia menahannya.

“Ra, ini masih satu hari. Dan di sini rumah sakit masih banyak. Kita pasti menemukannya,” kata Rangga menyemangati.

Laki-laki itu mengusap bahu Ara untuk menenangkan. Meski sejatinya hati Rangga kini sudah setengah hancur setelah melihat Ara sedih karena memikirkan laki-laki lain.

“Tapi, Mas. Kita cuma punya waktu tiga hari lagi. Sepertinya akan sulit. Seperti katamu. Kota ini luas, dan akan sangat susah sekali menemukannya.”

Air muka Ara tambah keruh. Hatinya telah dipenuhi dengan keresahan yang kian meletup-letup.

Wanita itu menundukkan wajah. Dan Rangga tak sanggup lagi untuk membujukanya atau menghiburnya.

“Permisi ... jangan menghalangi jalan.”

Beberapa juru perawat lewat membawa branker dorong, membawa pasien terburu-buru. Ara dan Rangga kontan pindah, memberi jalan.

Di detik itu juga Ara terpaku. Rongga dadanya mendadak sesak. Mati kutu sebadan-ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status