Share

Menuju London

‘Aku tak mengerti mengapa mencintai itu bisa sesakit ini. Kupikir cinta akan selalu semanis persis namanya, nyatanya lebih pahit dari apa pun.’

Ara membatin kala matanya terbuka perlahan. Mata rapat dipenuhi kotoran kecil. Ia baru bangun, dan Rangga tak ada di sisinya.

Posisi Ara kini terbaring di atas ranjang, berselimut hangat. Dia menepuk jidat mengesah.

“Dia pasti yang pindahin ke sini,” gumamnya buru-buru bangkit dari ranjang.

Ara langsung menuju ambang pintu kamar. Membukanya, lalu memanggil Rangga setengah gila. Demi apa pun, Ara sangat takut kalau laki-laki itu ingkar janji dan malah pulang atau pergi entah ke mana.

“Mas Rangaaa!”

KLONTRANG! PRAAK!

Suara barang jatuh yang menyahut penggilannya pertama kali. Ada suara pecah juga. Kemungkinan itu adalah benda beling kaca.

“Apa, Ra?!” Lalu menyusul suara Rangga.

Saat itu juga rasa lega menguasai hati Ara. Wanita itu sungguh bersyukur jika Rangga tak mengingkari janjinya.

Ara gegas menuruni anak tangga. Tergesa. Ia menuju ke ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status