Share

Rangga Kesal

Nekad. Hanya kata itu yang mendorong Vina untuk membuntuti Ara. Wanita itu bersumpah kalau melakukan ini telah membuat jantungnya berdentum keras.

‘Aduh, kok, rasanya udah kayak penjahat, sih,’ batinnya. Namun ia tetap melanjutkan langkah, masuk ke dalam toilet umum wanita.

Saat masuk ke dalam toilet umum, Vina tak melihat Ara di manapun. Matanya memindai teliti ke setiap sudut toilet yang kini terasa sepi.

“Pasti ada di salah satu bilik toilet ini,” gumamnya sepelan mungkin. Pandangannya kini mengarah ke dua bilik toilet yang tertutup rapat. Ia yakin ada Ara di antara bilik itu.

Ingin hati langsung memanggil Ara, tetapi otaknya langsung mencegah. Itu adalah hal terkonyol yang akan berakhir mengganggu ketenangan orang lain yang juga masih berada di dalam toilet.

Akhirnya Vina menahan diri.

Tak lama bilik toilet pojok terbuka. Dan orang itu bukanlah Ara. Vina cepat-cepat menghadap cermin, pura-pura mencuci tangan di wastafel.

‘Aku tak boleh terlihat kentara, nanti dicurigai orang.’ Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status